3.JELASKAN
TENTANG PENDAPATAN NASIONAL,METODE PENGHITUNGAN DAN KETERBATASAN METODE
TERSEBUT !
>
Pengetahuan tentang metode perhitungan pendapatan nasional
120.540,7 Miliar
Metode Perhitungan
Pendapatan Nasional
Dalam menghitung
pendapatan nasional, diperlukan metode atau cara. Metode tersebut disesuaikan
dengan objek yang akan dihitung. Metode perhitungan pendapatan nasional dibagi
menjadi tiga metode, yaitu sebagai berikut :
1. Metode Produksi
Menurut metode produksi
(production approach), produk nasional atau Produk Domestik Bruto diperoleh
dengan menjumlahkan nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan
oleh berbagai sektor di dalam perekonomian dalam periode tertentu. Dengan
demikian, PNB atau GDP menurut metode ini, jumlah dari harga setiap
masing-masing barang dan jasa dikalikan dengan jumlah atau kuantitas barang dan
jasa yang dihasilkan.
Pendapatan nasional
menurut metode produksi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y =
Keterangan :
Y = Produk Nasional
atau Produk Domestik Bruto (PNB atau GDP)
P = Harga Barang dari
unit ke-I hingga unit ke-n
Q = Jumlah barang dari
jenis ke-I hingga jenis ke-n
PNB atau GDP diperoleh
dengan menjumlahkan nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh berbagai
sector perekonomian. Hal ini dilakukan untuk menghindari penilaian yang terlalu
tinggi atas output yang diproduksi dengan perhitungan ganda (double
accounting), baik barang jadi dan jasa jadi maupun barang setengah jadi dan
jasa yang masih harus diolah. Untuk itu hanya nilai tambah pada setiap tahap
proses produksi tersebut yang dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional.
Dalam hal ini, GDP atau PNB merupakan penjumlahan dari nilai tambah sektor
pertanian ditambah nilai tambah di sektor manufaktur dan seterusnya. Jika
dirumuskan akan menjadi sebagai berikut :
Y =
Keterangan :
VA = Nilai tambah
(Value Added) sektor-sektor perekonomian (mulai dari sektor ke-I sampai sektor
ke-n)
Pendapatan nasional
menurut metode produksi dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh hasil
produksi masyarakat dari seluruh lapangan usaha di dalam satu tahun diukur
dengan nilai uang.
Komponen-komponen
pembentuk pendapatan nasional menurut metode produksi terdiri atas sebelas
sektor, yaitu :
Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan
penggalian
Industri dan pengolahan
Listrik, gas, dan air
minum
Bangunan
Perdagangan, hotel,
restoran
Pengangkutan dan
telekomunikasi
Bank dan Lembaga
keuangan lainnya
Pemerintahan dan
Pertahanan
Jasa-jasa lainnya
1. 2. Metode
Pengeluaran
Menurut metode
pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang
dilakukan seluruh rumah tangga ekonomi (RTP, RTK, RTG, dan Rumah Tangga Luar
Negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu, biasanya satu tahun.
Pendapatan nasional
menurut metode pengeluaran dapat dihitung dengan cara menjumlahkan pengeluaran
yang dilakukan seluruh rumah tangga ekonomi. Dengan demikian, komponen-komponen
pendapatan nasional menurut metode pengeluaran terdiri atas empat komponen,
yaitu sebagai berikut :
Konsumsi (Consumption),
yaitu pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen, yang ditulis dalam
rumus dengan lambang C.
Investasi (Investment),
yaitu pengeluaran yang dilakukan rumah tangga produsen, yang ditulis dalam
rumus dengan lambang I.
Pengeluaran Pemerintah
(Government Expenditure), yaitu pengeluaran yang dilakukan rumah tangga
pemerintah, , yang ditulis dalam rumus dengan lambang G.
Ekspor dan Impor
(Export-Import), yaitu pengeluaran yang dilakukan rumah tangga Luar Negeri,
yang ditulis dalam rumus dengan lambang X dan M.
Komponen pembentuk
pendapatan nasional tersebut menurut pendekatan pengeluaran dapat dicerminkan
dalam rumus sebagai berikut :
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Pengeluaran
konsumsi Rumah Tangga Konsumen (RTK)
I = Pengeluaran
Investasi Rumah Tangga Produsen (RTP)
G = Pengeluaran
pemerintah dari Rumah Tangga Pemerintah (RTG)
X = Ekspor
M = Impor
3. Metode
Pendapatan/Penerimaan
Menurut metode
pendapatan, pendapatan nasional adalah hasil penjumlahan seluruh penerimaan
yang diterima para pemilik faktor produksi di dalam suatu negara selama periode
tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan nasional menurut metode penerimaan
merupakan penjumlahan dari sewa, upah, bunga modal, dan laba yang diterima
masyarakat pemilik faktor produksi selama satu tahun yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Y = r + w + i + p
Dengan demikian,
komponen-komponen pembentuk pendapatan nasional menurut metode
pendapatan/penerimaan terdiri atas empat komponen, yaitu :
Sewa (rent) yang
diterima pemilik faktor produksi alam.
Upah (wages) atau Gaji
(Salary) yang diterima pemilik faktor produksi tenaga kerja
Bunga modal (interest)
yang diterima pemilik faktor produksi modal.
Laba (profit) yang
diterima pemilik faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship)
Manfaat Perhitungan
Pendapatan Nasional
Jika diamati, perkembangan
perekonomian nasional selalu berubah. Perekonomian tersebut disebabkan adanya
perubahan pendapatan nasional. Oleh karena itu, pendapatan nasional yang
meningkat menunjukan adanya perkembangan perekonomian masyarakat suatu negara.
Dapat dikatakan bahwa
mengetahui kemajuan perekonomian masyarakat merupakan salah satu tujuan kalian
mempelajari pendapatan nasional. Tujuan-tujuan mempelajari pendapatan nasional
yang lain, yaitu :
Untuk memperoleh
taksiran akurat mengenai nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu
negara dalam satu tahun.
Untuk membantu membuat
rencana dan melaksanakan program pembangunan berjangka untuk mencapai tujuan
pembangunan.
Untuk mengkaji dan
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian suatu
negara.
Selain itu, ada
beberapa manfaat yang akan kalian peroleh jika kalian mempelajari pendapatan
nasional, antara lain :
Mengetahui dan
menganalisa struktur ekonomi suatu negara, dari perhitungan pendapatan
nasional, kalian dapat mengetahui apakah suatu negara cenderung berstruktur
ekonomi industri, agraris, atau jasa.
Membandingkan keadaan
perekonomian dari waktu-waktu karena pendapatan nasional dicatat setiap tahun.
Kalian akan memiliki catatan angka-angka perkembangan ekonomi dari waktu ke
waktu sehingga dapat membandingkan perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu.
Membandingkan
perekonomian antardaerah, baik antarkabupaten maupun antarprovinsi.
Menjadi dasar
komparatif (perbandingan) dengan perekonomian negara lain.
Membantu merumuskan
kebijakan pemerintah, khususnya di bidang ekonomi.
Perbandingan Pendapatan
Nasional Antarnegara
Adanya kenaikan dalam
pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita biasanya dipakai sebagai
indikator keberhasilan pembangunan suatu negara. PDB maupun pendapatan per
kapita sebenarnya bukan merupakan ukuran yang ideal. Michael P. Todaro, seorang
profesor ekonomi dari Universitas New York menyatakan bahwa pendapatan nasional
maupun pendapatan per kapita merupakan indeks kesejahteraan dan pembangunan
yang bias atau belum jelas akurat. Pendapatan perkapita hanya merupakan konsep
rata-rata karena sama sekali tidak memberikan indikasi bagaimana pendapatan
nasional sebuah negara dibagikan kepada masyarakat secara keseluruhan. Dengan
kata lain, pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita tidak memiliki
pengaruh apapun terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Sebagai perbandingan,
berikut disajikan perkembangan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita
Indonesia dan beberapa negara dikawasan Asia lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar